Jumat, Oktober 16, 2009

Sign Out


Guru, profesi yang luar biasa. Dari segala sudut pandang benar2 luar biasa. Saya sudah pernah mengalaminya. Saya salut bagi para guru yang setia mengabdi dan benar2 menjiwai profesinya. Selama 1 th 7 bln saya menjadi guru di salah satu SMK swasta banyak sekali yang saya pelajari. Disana saya merasakan semangat,kebanggaan,kejenuhan,ketakutan, keputusasaan dan masih banyak lagi suka duka yang lain. Semangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, semangat untuk mengasah rasa keibuan, dan semangat untuk meningkatkan kualitas diri walaupun realitanya cukup susah juga.Kebanggaan, merasa begitu bangga ketika bisa melihat anak didik menjadi lebih pandai dan berpengetahuan lebih luas. Kejenuhan, saya begitu jenuh dengan administrasi yang seabreg dan harus dikerjakan sendiri, jujur saja saya tidak tlaten dan tidak rajin mengerjakan itu semua dan itu kekurangan saya.Mungkin saya tipe pemikir bukan pekerja fisik(cari2 alasan aja hehehehe). Ketakutan,bagi saya guru adalah profesi mulia dunia akherat jika kita dapat melaksanakannya dengan benar dan ikhlas, sayangnya saya sangat takut jika tidak melaksanakan tugas saya dengan benar sehingga konsekuensinya saya tanggung hingga akherat kelak,dan karenanya saya ingin mematangkan diri dulu sehingga ilmu yang saya ajarkan bukan ilmu salah yang dapat mencelakakan diri saya dan orang lain.Keputusasaan juga kadang saya rasakan ketika siswa saya begitu tidak menghargai ilmu, tidak menghargai masa depan, dan tidak menghargai pengorbanan orang tua mereka yang sebagian besar kalangan menengah kebawah. Kadang saya melihat kesusahan dan habatan yang ada sebagai tantangan bagi saya, tapi kadang saya merasa tidak berdaya menghadapinya.Mungkin standar yang saya terapkan terlalu tinggi atau saya terlalu idealis tapi saya merasakan pertentangan batin yang sangat kuat ketika sesuatu tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Sebelum saya memeutuskan untuk berhenti sementara dari profesi guru saya coba mengumpulkan alasan2 yang akhirnya membuat saya benar2 berhenti. Ada banyak sekali alasan disana yang sangat bertentangan dengan hati nurani saya yang antara lain:
1. Kesepakatan tidak tertulis untuk membiarkan kecurangan terjadi
2. Perdagangan pendidikan
mungkin lain kali akan saya bahas dua pokok masalah tersebut sebagai bahan kajian hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar